#SIP Artificial Intelligence dan Expert System
A.
Sejarah
dan Definisi Artificial Intelligence dan Expert System
1.
Sejarah
dan definisi Artificial Intelligence
Ø Definisi
Menurut
Minsky (1989) Artificial intelligence adalah suatu ilmu yang mempelajari cara
membuat komputer melakukan sesuatu seperti yang dilakukan oleh manusia.
Menurut
H. A. Simon (1987) Artificial Intelligence merupakan kawasan penelitian,
aplikasi dan instruksi yang terkait dengan pemrograman komputer untuk melakukan
sesuatu hal yang dalam pandangan manusia adalah cerdas.
Menurut
Ensiklopedi Britannica Artificial Intelligence sebagai cabang ilmu komputer
yang merepresentasi pengetahuan lebih banyak menggunakan symbol-simbol daripada
bilangan, dan memproses informasi berdasarkan metode heuristic atau berdasarkan
jumlah aturan.
Menurut Stuart J. Russell &
Peter Norvig (2003) Artificial Intelligence adalah perangkat komputer yang
dapat memahami lingkungannya dan dapat mengambil tindakan yang memaksimalkan
peluang kesuksesan di lingkungan tersebut untuk beberapa tujuan.
Jadi, berdasarkan definisi di atas
dapat disimpulkan Artificial Intelligence adalah ilmu untuk membuat suatu mesin
menjadi cerdas seperti manusia, sehingga sebuah komputer dapat mengambil
keputusan untuk menyelesaikan masalah seperti pemikiran manusia, terutama untuk
program komputer.
Ø Sejarah Artificial Intelligence
·
Era komputer elektronik (1941)
Ditemukannya pertama kali alat penyimpanan dan
pemrosesan informasi yang disebut komputer elektronik. Penemuan ini menjadi
dasar pengembangan program yang mengarah ke AI.
·
Masa persiapan AI (1943-1956)
Tahun 1943, Warren McCulloch dan Walter Pitts
berhasil membuat suatu model saraf tiruan di mana setiap neuron digambarkan
sebagai ‘on’ dan ‘off’. Mereka menunjukkan bahwa setiap fungsi dapat dihitung
dengan suatu jaringan sel saraf dan bahwa semua hubungan logis dapat
diimplementasikan dengan struktur jaringan yang sederhana.
Pada tahun 1950, Norbert Wiener membuat penelitian
mengenai prinsip-prinsip teori feedback. Contoh terkenal adalah thermostat.
Pada tahun 1956, John McCarthy meyakinkan Minsky,
Claude Shannon, dan Nathaniel Rochester untuk membantunya melakukan penelitian
dalam bidang automata, jaringan saraf, dan pembelajaran intelijensia. Mereka
mengerjakan proyek ini selama 2 bulan di Universitas Dartmouth. Hasilnya adalah
program yang mampu berpikir non-numerik dan menyelesaikan masalah pemikiran,
yang dinamakan Principia Mathematica. Hal ini menjadikan McCarthy disebut
sebagai father of Artificial Intelligence/ Bapak Kecerdasan Buatan.
·
Awal perkembangan (1952-1969)
Pada tahun 1958, McCarthy di MIT AI Lab
mendefinisikan bahasa pemrograman tingkat tinggi yaitu LISP, yang sekarang
mendominasi pembuatan program-program AI. Kemudian, McCarthy membuat program
yang dinamakan programs with common sense. Di dalam program tersebut, dibuat
rancangan untuk menggunakan pengetahuan dalam mencari solusi.
Pada tahun 1959, Program komputer General Problem
Solver berhasil dibuat oleh Herbert A. Simon, J.C. Shaw, dan Allen Newell.
Program ini dirancang untuk memulai penyelesaian masalah secara manusiawi. Pada
tahun yg sama Nathaniel Rochester dari IBM dan para mahasiswanya merilis
program AI yaitu geometry theorem prover. Program ini dapat mebuktikan suatu
teorema menggunakan axioma-axioma yang ada.
Pada tahun 1963, program yang dibuat James Slagle
mampu menyelesaikan masalah integral tertutup untuk mata kuliah Kalkulus.
Pada tahun 1968, program analogi buatan Tom Evan
menyelesaikan masalah analogi geometri yang ada pada tes IQ.
·
Perkembangan AI melambat (1966-1974)
Perkembangan AI melambat disebabkan adanya beberapa
kesulitan yang di hadapi seperti
Program-program AI yang bermunculan hanya mengandung sedikit atau bahkan
tidak mengandung sama sekali pengetahuan pada subjeknya, banyak terjadi
kegagalan pada pembuatan program AI, terdapat beberapa batasan pada struktur
dasar yang digunakan untuk menghasilkan perilaku intelijensia.
·
Sistem berbasis pengetahuan (1969-1979)
Pada tahun 1960an, Ed Feigenbaum, Bruce Buchanan,
dan Joshua Lederberg merintis proyek DENDRAL yaitu program untuk memecahkan
masalah struktur molekul dari informasi yang didapatkan dari spectometer massa.
Dari segi diagnosa medis juga sudah ada yang menemukan sistem berbasis Ilmu
pengetahuan, yaitu Saul Amarel dalam proyek computer ini biomedicine. Proyek
ini diawali dari keinginan untuk mendapatkan diagnosa penyakit berdasarkan
pengetahuan yang ada pada mekanisme penyebab proses penyakit.
·
AI menjadi sebuah industry (1980-1988)
Industralisasi AI diawali dengan ditemukannya sistem
pakar yang dinamakan R1 yang mampu mengkonfigurasi sistem-sistem komputer baru.
Program tersebut mulai dioperasikan di Digital Equipment Corporation (DEC),
McDermott, pada tahun 1982. Pada tahun 1986, program ini telah berhasil
menghemat US$ 40 juta per tahun.
·
Pada tahun 1988, kelompok AI di DEC
menjalankan 40 sistem pakar. Hampir semua perusahaan besar di USA mempunyai
divisi Ai sendiri yang menggunakan ataupun mempelajari sistem pakar. Booming
industry Ai juga melibatkan perusahaan-perusahaan besar seperti Carnegie Group,
Inference, IntelliCorp, dan Technoledge yang menawarkan software tools untuk
membangun sistem pakar. Perusahaan hardware seperti LISP Machines Inc., Texas
Instruments, Symbolics, dan Xerox juga turut berperan dalam membangun
workstation yang dioptimasi untuk pembangunan program LISP. Sehingga,
perusahaan yang sejak tahun 1982 hanya menghasilkan beberapa juta US dollar per
tahun meningkat menjadi 2 milyar US dollar per tahun pada tahun 1988.
·
Kembalinya jaringan saraf tiruan (1986 –
sekarang)
Meskipun bidang ilmu komputer menolak jaringan saraf
tiruan setelah diterbitkannya buku ‘Perceptrons’ karangan Minsky dan Papert,
tetapi para ilmuwan masih mempelajari bidang ilmu tersebut dari sudut pandang
yang lain, yaitu fisika. Ahli fisika seperti Hopfield (1982) menggunakan
teknik-teknik mekanika statistika untuk menganalisa sifat-sifat penyimpanan dan
optimasi pada jaringan saraf. Para ahli psikolog, David Rumhelhart dan Geoff
Hinton melanjutkan penelitian mengenai model jaringan saraf pada memori. Pada
tahun 1985-an sedikitnya empat kelompok riset menemukan algoritma
Back-Propagation. Algoritma ini berhasil diimplementasikan ke dalam ilmu bidang
komputer dan psikologi.
2.
Sejarah
dan definisi Expert System
Ø Definisi
Menurut
Wikipedia expert system adalah sistem informasi yang berisi dengan pengetahuan
dari pakar sehingga dapat digunakan untuk konsultasi. Pengetahuan dari pakar di
dalam sistem ini digunakan sebagi dasar oleh Sistem Pakar untuk menjawab
pertanyaan (konsultasi).
Expert
system adalah bagian dari Kecerdasan Buatan yang berisi kombinasi pemahaman
teoritis tentang suatu persoalan dan sekumpulan aturan pemecahan persoalan
heuristik yang dikembangkan oleh manusia untuk dapat memecahkan problema pada
suatu domain yang spesifik.
Expert
system merupakan perangkat lunak yang digunakan untuk memecahkan masalah yang
biasanya diselesaikan oleh seorang pakar. Aturan-aturan di dalamnya memberitahu
program, bagaimana ia memberlakukan informasi-informasi yang tersimpan.
Berdasarkan itu program memberikan solusi-solusi atau bantuan pengambilan
keputusan mengenai permasalahan tertentu, mirip dengan saran seorang pakar.
Ø Sejarah
·
1943 Post E.L. membuktikan bahwa
permasalahan-permasalahan komputasi dapat diselesaikan dengan aturan IF-THEN.
·
1961 General Problem Solver (GPS) oleh
A. Newell and H. Simon. Adalah sebuah program yang dibangun untuk menyelesaikan
permasalahan mulai dari games sampai matematika integral.
·
1969 DENDRAL. Dibangun di Stamford
University atas permintaan NASA (Buchanan and Feigenbaum) untuk melakukan
analisis kimiawi terhadap kondisi tanah di planet Mars.
·
1970s MCYN. Dibuat untuk diagnosa medis
oleh Buchanan dan Shortliffe.
·
1982 R1/XCON adalah sistem pakar pertama
yang dibuat oleh para peneliti di Carnegie Melon University (CMU)
B.
Hubungan
Artificial Intelligence dengan Kognitif Manusia
Hubungan artificial antelligence dengan kognisi
manusia salah satunya yaitu fungsi kognisi yang kita kenal adalah bahasa.
Dengan adanya sistem bahasa, komunikasi antara sender dengan receiver dapat
berjalan dengan lancar, dan sistem bahasa, lebih spesifiknya sistem computer
linguistic, pun telah menyumbang banyak kontribusi bagi perkembangan dunia
Artificial Intelligence. Dari relasi ini, bisa terlihat bahwa bahasa sebagai
salah satu konsep relevan dalam dunia komunikasi memiliki hubungan yang
demikian erat dengan perkembangan artificial intelligence seiring berkembangnya
zaman. Selain itu, penalaran dan pengambilan keputusan adalah aspek lainnya
dari kognisi yang juga memiliki relasi dengan artficial intelligence.
C.
Expert
System (Eliza, Parry, dan Net Talk)
Eliza, Parry dan Nettalk adalah
beberapa contoh dari chatterbot. Chatterbot merupakan sebuah program komputer
yang dirancang untuk menstimulasi percakapan intelektual dengan satu atau lebih
manusia secara audio maupun teks. Chatterbot dikategorikan sebagai kecerdasan
buatan atau Artificial Intelligence, yang dimanfaatkan untuk tujuan praktis
seperti bantuan online, layanan personal, atau diskusi informasi, dengan begitu
hal ini dapat dilihat bahwa fungsi program sebagai suatu jenis agen percakapan
(conversational agent).
1.
Eliza
Program yang dipublikasikan oleh Joseph Weizenbaum
pada tahun 1966, yang dapat mengelabui pengguna hingga mempercayai bahwa mereka
sedang bercakap-cakap dengan manusia nyata. Tujuan dari pembuatan program ini
adalah untuk meniru pembicaraan antara seorang psikolog dan pasiennya yang
dimana Eliza berperan sebagai psikoterapis dan memberikan saran dan nasihat
tentang masalah penggunanya. Kunci metode operasional Eliza melibatkan
rekognisi dari isyarat kata-kata atau kalimat input, dan output berupa
tanggapan yang telah dipersiapkan atau diprogram, yang dapat meneruskan
percakapan dengan suatu cara sehingga tampak bermakna.
2.
Parry
Parry
dibuat pada tahun 1972 oleh psikiatris Kenneth Colby ketika di Universitas
Stanford. Parry bertujuan untuk merefleksikan pikiran pasien dengan mental
paranoid yang serius. Program ini menjalankan model mentahan dari prilaku
schizophrenia paranoid berdasarkan konseptualisasi dan kepercayaan (penilaian
tentang konseptualisasi : penerimaan, penolakan, dan netral). Ini juga
menggunakan strategi percakapan, lebih serius dan merupakan program lanjutan
dari Eliza.
3.
Net
Talk
Connectionism
adalah gerakan dalam ilmu kognitif yang berharap untuk menjelaskan kemampuan
intelektual manusia menggunakan jaringan syaraf tiruan (juga dikenal sebagai
“jaringan syaraf”). Jaringan syaraf disederhanakan model otak terdiri dari
sejumlah besar unit (young analog neuron) bersama-sama dengan bobot yang
mengukur kekuatan hubungan antara unit. Model ini berat efek dari sinaps yang
menghubungkan satu neuron yang lain. Percobaan pada model semacam ini telah
menunjukkan kemampuan untuk mempelajari keterampilan seperti pengenalan wajah,
membaca, dan deteksi struktur gramatikal sederhana. Connectionists telah
membuat kemajuan yang signifikan dalam menunjukkan kekuatan jaringan saraf
untuk menguasai tugas-tugas kognitif. Berikut adalah tiga percobaan terkenal
yang telah mendorong connectionists untuk percaya bahwa JST model yang baik
dari kecerdasan manusia. Salah satu yang paling menarik dari upaya tersebut
adalah kerja 1987 Sejnowski dan Rosenberg di jaring yang dapat membaca teks
bahasa Inggris disebut NETtalk. Pelatihan ditetapkan untuk NETtalk adalah basis
data yang besar terdiri dari teks bahasa Inggris ditambah dengan output yang
sesuai fonetik-nya, yang ditulis dalam kode yang cocok untuk digunakan dengan
synthesizer pidato. Tape kinerja NETtalk di berbagai tahap pelatihan
mendengarkan sangat menarik. Pada awalnya output random noise. Kemudian, bersih
suara seperti itu mengoceh, dan kemudian masih seolah-olah itu adalah berbahasa
Inggris double-talk (pidato yang dibentuk dari suara yang menyerupai kata dalam
bahasa Inggris). Pada akhir pelatihan, NETtalk melakukan pekerjaan yang cukup
baik mengucapkan teks diberikan. Selain itu, kemampuan ini generalizes cukup
baik untuk teks yang tidak disajikan pada training set.
Sumber:
Komentar
Posting Komentar