#SIP Database
A.
Sejarah
Database
Secara
singkat, sejarah DBMS terbagi atas beberapa perkembangan.
·
Tahun 1960 - Network database
·
Tahun 1971 – First Generation – Hierachical Model.
Network
Database dan Hierachical Mode
·
Tahun 1976 – Second Generation – Relational Model
Relation
Model
· Tahun 1990 – Third Generation – ORDBMS (Object
relational) dan OODBMS (Object
Oriented).
Meningkatnya
kompleksitas aplikasi basis data memunculkan dua sistem baru yaitu:
1. DBMS
yang berorintasi pada objek (OODBMS)
2. Objek Relational DBMS
(ORDBMS)
Evolusi
Model Data
B.
Kosep
Database
Database
merupakan kelompok fakta atau keterangan yang diatur berhubungan dengan
pengolahan data, penyediaan informasi dan penggunaan referensi. Sebuah database
di dalam program Microsoft Access adalah sekumpulan data atau informasi yang
disimpan dalam tabel. Melalui Access, dan bisa mengorganisasilan seluruh
informasi yang dimiliki, cukup dalam sebuah file database. Di dlam file
tersebut, informasi atau data dipisah-pisah ke dalam ruang-ruang penyimpanan
yang disebut tabel.
Tabel-tabel
tersebut terdiri atas baris (disebut record)
dan kolom (disebut field) sebuah
field dapat berisi nama, alamat, profesi, harga, atau jenis informasi lainnya.
Selanjutnya
dari tabel tersebut dapat mengambil data-data yang diperlukan saja dengan
memakai query (dynaset – kumpulan informasi yang dinamis).
Untuk
dapat menampilkan data sehingga dapat melihat, menambah, dan memperbaruhi isi
tabel yang dibuat, dapat menggunakan form. Untuk menampilkan dan mencetak
informasi yang berasal dari tabel atau query, dapat menggunakan report.
C.
Struktur
Database
1. Struktur
Database Hierarkis
Struktur Database Hierarkis
(Hierarchical Database Structure), yaitu struktur kelompok data, subkelompok
data dan subkelompok yang lebih kecil lagi menyerupai cabang-cabang pohon.
Seperti cabang-cabang pohon, untuk pindah dari suatu catatan di suatu cabang
kesuatu catatan di cabang lain, system manajemen database harus kembali
ketempat asal percabangan itu. Struktur hierarkis memanfaatkan sumber daya
computer secara efisien saat sebagian besar catatan dalam database akan
digunakan dalam aplikasi.
2. Sruktur
Database Jaringan
Struktur database
jaringan (network database structure) memungkinkan satu Catatan tertentu menunjuk
pada catatan lain dalam database . Subkomite Database Task Group CODASYL
mengeluarkan spesifikasi struktur database jaringan pada Tahun 1971.
Jaringan memecahkan
masalah keharusan untuk kembali ke tempat asal percabangan database. Secara
konseptual, tiap catatan dalam database dapat memiliki penunjuk ke tiap catatan
lain di dalam database.
3. Struktur
Database Relational
Struktur system
manajemen relational merupakan system yang menyerupai Table-tabel, dan
merupakan format yang dapat dipahami secara cepat oleh Manajer dan/atau staf
professional.
D.
Kelemahan
dan Kelebihan Database Managemen Sistem
1.
Kelebihan
Database Managemen Sistem
·
Menontrol redundasi data
·
konsistensi data
·
informasi yang lebih dari sejumlah data
yang sama
·
pemakaian data bersama
·
meningkatnya inegritas data
·
meningkatnya keamanan database
·
meningkatnya standarisasi
·
meningkatnya skala ekonomi
·
keseimbangan konflik kebutuhan
·
meningkatnya akses data dan tanggapan
·
meningkatnyaproduktivitas
·
meningkatnya pemeliharaan karena
independensi data
·
meningkatnya konkurensi
·
meningkatnya service backup dan recovery
2.
Kekurangan
Database Managemen Sistem
·
Harga DBMS mahal
·
Ukuran, penambahan tempat penyimpanan
dan memori
·
Kopleksitas
·
Penambahan biaya perangkat keras
·
Adanya biaya konversi
·
Kinerja
·
Dampak yang lebih tinggi pada suatu
kegagalan
E.
Peranan
Database dan Database Managemen Sistem dalam memecahkan masalah dibidang
psikologi
Peranan
Database dan Database Managemen Sistem dalam memecahkan masalah dibidang
psikologi yaitu seorang psikolog memiliki banyak klien dan setiap klien
memiliki permasalahan yang berbeda-beda dan memiliki identitas yang berbeda
pula. Sebagai profesi pasti memiliki kode etik dalam bekerja yang tidak dapat
dilanggar, begitu pun psikolog memilki kode etik dengan klien. Salah satu kode
etik nya adalah menjaga kerahasiaan data klien. Data klien yang disimpan dalam
database membantu psikolog dalam menjaga kerahasiaan data tersebut. Seperti
yang telah dijelaskan mengenai kelebihan dalam pemakaian sistem DBMS adalah
keamanan data terjamin, mengurangi kerangkapan data.
Contoh
nya tes kepribadian yang terdapat di jejaring sosial. Seorang psikolog membuat
pertanyaan dan jawaban terlebih dahulu sebelum tes tersebut di publish ke
jejaring sosial. Dia membuat data tersebut dalam sistem database, contohnya
sebuah pertanyaan mengenai pilihan warna. Setiap warna memiliki arti yang
berbeda yang menggambarkan kepribadian. Dia memasukkan data mengenai berbagai
macam warna beserta gamabran kepribadian berdasarkan warna tersebut. Jika sudah
semua data dimasukkan dalam sistem database dan DBMS kemudian di publish ke
jejaring sosial. Jika seseorang mencoba tes kerpibadian tersebut dan telah
memilih jawaban dari salah satu warna, maka data yang di dalam databse akan
terpanggil dan akan muncul hasilnya yakni gambaran kepribadian dari warna yang
telah dipilih oleh orang tersebut.
Sumber:
Indrajani.
(2011). Perancang basis data dalam allin1. Jakarta:
PT Elex Media Komputindo.
Pratama.
H, W. (2005). Aplikasi penjualan bebasis
access 2003. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Komentar
Posting Komentar